Eceng Gondok: Energi Hemat!

Eceng gondok (EG) atau Eichhornia crassipes adalah gulma (penggangu) bagi perairan, biasanya waduk. Eceng gondok sangat cepat berkembang di lahan yang perairannya terkena limbah karena EG dapat mengikat logam berat dalam air, seperti besi, seng, tembaga, dan raksa. Perkembangan EG sangat cepat. Bila dibiarkan maka waduk atau perairan yang menjadi lahan tumbuhnya akan menjadi dangkal karena sedimentasi.
Di satu sisi, EG dimusuhi pengelola perairan terutama waduk. Tapi disisi lain banyak pula manfaatnya. Selain untuk campuran pakan ternak, EG juga bisa dijadikan bahan kerajinan hand made seperti sandal, tas, dll.
Namun seiring makin langkanya bahan bakar, keberadaan EG juga dilirik. Jika selama ini kita hanya mengenal biogas dari kotoran sapi atau manusia, maka kini EG juga bisa dimanfaatkan menjadi biogas. Adalah PT Indonesia Power (IP) yang mempeloporinya. PT IP adalah operator jaringan listrik nusantara yang menggunakan sumber air waduk Sanguling untuk melistriki Jawa-Bali. Waduk Sanguling memiliki luas sekitar 5.000 Ha yang hampir seluruh permukaannya tertutup gulma EG. Jika dangkal, maka daya listrik yang dihasilkan pun mengalami penurunan. Untuk mengatasinya dilakukan pengangkutan EG. Tiap tahun tak kurang 1 M dihabiskan PT IP. Besarnya biaya, memaksa PT IP memutar otak untuk mengatasinya. Serangkaian uji coba akhirnya dilakukan. Mereka berpendapat bahwa bahan apapun selama bisa membusuk, pasti akan menghasilkan gas. Untuk uji coba awal mereka membuat briket dari EG. Hanya saja briket ini kurang berhasil. Setelah itu, di uji coba EG menjadi biogas. Dan ternyata berhasil. Proses pembuatannya pun sangat mudah dan tidak menimbulkan bau apapun. Tentu hal ini berbeda dengan biogas dari kotoran sapi atau bahkan manusia. Penemuan PT IP ini telah disebarluaskan ke daerah sekitar waduk Sanguling, seperti Cihampelas dan Batu Jajar di Bandung Selatan. Harapannya tentu selain membantu warga mendapatkan energi pengganti minyak tanah yang makin langka, PT IP tak perlu lagi mengeluarkan dana besar hanya untuk mengusir EG dari waduk Sanguling.
Yang perlu disiapkan adalah drum bekas yang telah dimodifikasi. Pipa pengalir. Dan kantong plastik/drum untuk menampung gas hasil dari eceng gondok yang dibusukkan.
Pertama, EG dicacah kecil. Sekitar 1 CM. Lalu dimasukkan ke dalam drum modifikasi. Lalu tambahkan air. Takarannya 1:1. Setelah dirasa cukup, diamkan selama seminggu. Setelah itu, buka kran yang ada di atas drum modifikasi untuk mengeluarkan oksigen. Setelah dirasa cukup, untuk mengetes apakah ada gas atau tidak, silahkan nyalakan korek api di dekat kran. Jika menyala, segera salurkan gas tersebut ke plastik/drum penampung gas. Dari penampung gas inilah, gas dapat disalurkan ke kompor. Setelah itu, kita siap untuk memasak. Untuk menambah kekuatan semburan gas, dapat diletakkan batu/kayu diatas penampung gas untuk menekannya. Besaran gas tergantung dari seberapa besar jumlah EG yang kita masukkan. Sebagai gambaran eceng gongok seberat 200 kilo dapat menghasilkan biogas cukup untuk seminggu, dengan pemakaian 1,5 jam per hari.
Lumayan kan untuk ngirit. Selain itu, biogas ini sama sekali tidak menimbulkan efek samping, seperti bau, dll. Bahkan kebocoran gas seperti lazimnya terjadi pada elpiji produk Pertamina sangat kecil kemungkinannya terjadi. Ringkasnya apa yang ada di alam benar-benar tidak ada yang mubazir. Silahkan mencoba.



tolong klik kanan ambil open link in new tab atau new window


http://lingkunganhijau-noor.blogspot.com/2008/03/biogas-eceng-gondok.html

http://www.koranlokal.com/news.php?no=3298

http://norferastu.wordpress.com/2008/10/23/bio-gas-energi-alternative/

http://norferastu.files.wordpress.com/2008/10/skema-reaktor.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMATLpCBWKcgM576vWJSjGTeeR7iI9Vw82CjMtwvMQoc3ias_e_F8G_ETaaEeenvkjfhxrkzfwCH1errDgPr6fvhOz6LlxUpHvtGc3hp8WQDkT0pnAZnSxI3O1lanUYX5Bs5SQcYIy27aC/s1600-h/P1070126.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlDgux9kL0xhMmeknnw_JFJXj8bW3IKUmp9fen1PmjhPGBiQTL2-1ipcDAblHzAvh3qkinORnX8GIzfHttjFQWLJzK1eeQjGOhIPLJkAL57-jFdgTANExwMgjoWtM_UGZ4dnJ2bQ0b-DHT/s1600-h/P1070131.JPG

http://www.seilnacht.com/referate/biogas02.gif



terus simpan halan web tersebut klik file save page as

1 komentar:

Unknown mengatakan...

saya tertarik dengan artikelnya.dan saya kepingin minta gambar lengkapnya alatnya.terima kasih email saya: boni7684@yahoo.co.id